Senin, 17 Februari 2020

Nasi Bryani Ala Pak Medi

NASI BRIYANI SUPER SPESIAL
ALA PAK MEDI

Seakan ada kontak batin saja, semalam usai posting foto Pak Medi buat nostalgia, eh tiba-tiba pagi harinya datang Bu Luluk Islachiyah (pengelola Maarif Mart SMANUSA) sambil membawa paketan mika ke ruangan kerja saya.
"Bu, ini dari Pak Medi, buat diicipi dan dikomentari." kata Bu Luluk Is. sambil menyodorkan bingkisan mika.
"Hah?" jawab saya kaget
"Pak Medi? Kesini?" tanya saya kembali
"Iya, sekarang di Maarif Mart." jawab Bu Luluk Is.
"Oh ya, terima kasih Bu, nanti saya akan segera ke sana." kata saya.

Tak percaya, kok nyambung ya, padahal beliau tak punya WA atau FB apalagi Instagram dan sejenisnya... Hehe  alias "steril". Mungkin ini yang disebut sebuah resonansi hati antara guru dan murid. Saling bergetar menembus batas.

Sebelum beranjak dari tempat duduk, saya buka paketan, ternyata nasi semacam "kebuli", entah namanya apa yang pasti ada bedanya dengan "kebuli". Beliau memang hobi masak dan rasanya luar biasa mantab.
Lalu saya tutup lagi kemudian bergegas menuju Maarif Mart, sebab senang bersyukur dan ada sesuatu yang harus saya gali dari beliau. Karena kesempatan berjumpa juga bisa diperkirakan akan menunggu lebaran, itupun agenda belum pasti.

Sosok Pak Medi inilah yang menjadi salah satu inspirasi bagi saya dalam upaya belajar menata kedisiplinan. Banyak testimoni dari para alumni tentang model kedisiplinan yang diterapkan Pak Medi telah banyak membawa dampak positif bagi masa depan mereka. Walaupun masa sudah berbeda, namun pengalaman tetap penting untuk dipelajari agar dapat mengkombinasikan metode dan menghasilkan metode baru. Pengalaman dari mana saja, kapan saja dan dari siapa saja.

Pendidikan masa dahulu berbeda dengan masa sekarang. Namun ingat kaidah , al-muhafadhah 'alal qadim al-shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah yakni memelihara hal lama yang masih baik dan mengambil hal baru yang lebih baik. Ditambah dengan modifikasi kaidah yang ditawarkan KH Ma'ruf Amin, al-muhafadhah 'alal qadim al-shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah wal ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah. Sebab, “boleh jadi sesuatu dipandang maslahat hari ini, dua tiga tahun lagi sudah tidak maslahat lagi.
(nu.or.id)

Mulailah kami berbincang, diawali dengan pertanyaan saya tentang apa nasi yang dibawa Pak Medi. Ternyata itu "Briyani".
Makanan yang berasal dari Asia Selatan (India dan Pakistan). Di Indonesia dan Malaysia, hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi (nasi biryani, nasi briyani, nasi briani, atau nasi beriani). "Biryani" berasal dari Bahasa Persia, beryā(n) (بریان) yang berarti goreng atau panggang.

Kemudian kami melanjutkan perbincangan dengan sesekali dibubuhi humor. Diskusi tentang belajar tempo dulu, pengalaman mendidik, suka duka membina para siswa hingga kesan yang diungkapkan para alumni dan orang tua terkait pendidikan kedisiplinan yang diterapkan Pak Medi yang telah banyak dirasakan. Di tengah perbincangan singkat inilah saya mencuri start agar beliau berkenan memberikan mutiara pesan bagi saya untuk melangkah lebih percaya diri.

Akhirnya, berhasil saya catat beberapa pesan beliau. Diantaranya:
1. Walaupun keras pada anak, namun jaga hati  agar tidak ada kebencian pada anak. Niatkan untuk mendidik, pelajari perbedaan mendidik dan mengajar. Mendidik lebih berorientasi pada perubahan perilaku menuju lebih baik.
2. Jika ingin anak baik, maka jadikan dirimu sebagai teladan bagi mereka. Menyuruh disiplin, maka kamu harus disiplin. Menyuruh anak rajin belajar dan ibadah, maka kamu harus demikian.
3. Jangan lupakan doa. Mohon kepada Allah SWT bimbingan dalam setiap langkah agar diberikan kemudahan segala urusanmu.
4. Jangan iri pada orang lain. Lakukan kewajibanmu sebagai ibadah yang akan kembali padamu, jangan "tolah toleh" alias mencari kesalahan kerja orang lain sehingga menjadikan hadirnya iri pada hatimu.
5. Jika mampu menjauhkan rasa iri, maka itu artinya keikhlasan sudah ada dalam hatimu. Itulah kunci keberhasilan.

Subhaanallaah. Itulah secercah mutiara spesial pagi tadi. Nasi Briyani Super Spesial di hari Kamis.
Semoga kita semua tetap dalam lindungan dan hidayahNya. Aamiin.

6 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar