Senin, 17 Februari 2020

Tantangan Era Revolusi 4.0

TANTANGAN ERA REVOLUSI 4.0

PEMANFAATAN E-MODUL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Sejak kecil saya punya cita-cita ingin jadi guru agama dan itu sejalan dengan keinginan bapak saya. Saat di bangku kelas 4 SD saya sudah mulai banyak tanya dan cari tahu bagaimana saya harus sekolah agar cita-cita itu terwujud. Bertanya kepada kakak kelas di saat ngaji itu yang sering saya lakukan. Mungkin karena yang saya tanyai sama-sama belum mengetahui maka jawaban itu belum saya dapatkan hingga SMP dan akhirnya cita-cita itupun hilang entah kemana seiring waktu dan pergaulan belajar.

Mulai SMP hingga SMA saya lebih menyukai ilmu sains; Biologi, Matematika, Fisika dan Kimia. Namun itu tidak menjadi penghalang untuk belajar ilmu yang lain. Hingga saya masuk UNAIR Fakultas MIPA Jurusan Fisika.
Dalam perjalanan studi dengan mengambil hikmah segala yang terjadi atas kehendak Allah dan tetap positif thinking, seakan Allah menunjukkan cita-cita saya yang hilang sewaktu kecil. Taqdir mengantarkan saya untuk berpindah studi ke STIT RADEN SANTRI GRESIK dan melanjutkan ke pascasarjana PAI-UNISLA. Yah, semua harus dinikmati dan disyukuri. Alhamdu-lillaah.

Nah, singkat cerita mulailah saya mengajar PAI di SMA NU 1 GRESIK pada tahun 2013 sebagai wujud cita-cita saya dan bapak saya.  Sejak awal saya mengajar selalu ingin mencoba mencari metode pembelajaran yang bisa membuat anak belajar menyenangkan, tidak membosankan dan sesuai dengan perkembangan teknologi.

Banyaknya tugas administrasi seorang pendidik ditambah dengan tugas fungsional struktural seringkali kehilangan waktu untuk memikirkan hal itu. Namun itu tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu berupaya keras meluangkan waktu buat tugas utama, yakni pendidik.

Selain metode pembelajaran, media belajarpun sangat penting untuk dipikirkan agar pembelajaran mudah diterima. Walaupun saya tidak memiliki background IT namun pemikiran saya sering membawa kepada bagaimana memanfaatkan IT dalam pembelajaran. Awal mengajar menggunakan media sosial FB sebagai grup pembelajaran dan pengembangan bahan ajar melalui media blogspot.

Pada kesempatan ini, alhamdulillah setelah mengikuti workshop pembuatan e-modul pada November 2019 sebagai bagian dari rangkaian program sekolah zonasi yang diselenggarakan oleh SMA NU 1 GRESIK yang diikuti seluruh guru SMA NU 1 GRESIK dan juga guru dari sekolah imbas, saya sangat antusias dan semangat mencobanya. Perlu persiapan yang lumayan banyak untuk mempersiapkan pembuatan e-modul. Mulai dari kerangka bahan ajar yang meliputi pemilihan materi ajar, peta konsep, glosarium, desain cover, video, animasi, gambar, atau audio yang disesuaikan dengan materi hingga evaluasi dan daftar referensi.

E-modul secara garis besar merupakan bahan ajar yang dikemas secara digitalize, interaktif dan menyenangkan dengan fasilitas video, audio, gambar atau animasi sehingga peserta didik diharapkan dapat menjadi pebelajar mandiri. E-modul ini dibuat dengan menggunakan aplikasi sigil yang sangat mudah dijalankan. Dan pemakaian di android menggunakan aplikasi Lithium EPUB Reader atau EPUB EBook Reader Supreader yang harus diinstall terlebih dahulu dari playstore. Memang agak ribet untuk membuatnya. Butuh ketelatenan yang ekstra agar mencapai hasil maksimal.

E-modul yang saya coba buat dengan segala keterbatasan ilmu ini pun masih tahap uji coba menuju revisi-revisi agar mendekati sempurna. Maka dari itu butuh dan perlu sharing dengan para ahlinya. Yang pasti, Insya Allah dengan e-modul para peserta didik akan sangat antusias dalam belajar, sebab saya sudah mencoba buktikan pada peserta didik dengan sampel 4 sekolah, diantaranya SMA NU 1 GRESIK, SMA NU 2 GRESIK, SMA N 1 GRESIK dan SMA SEMEN GRESIK. Hampir 95% peserta didik menyatakan setuju dan senang dengan pemanfaatan e-modul dalam pembelajaran. Sisanya menyatakan kurang setuju sebab masih ditemukan kendala-kendala kecil yang belum support pada gadget milik mereka, misal salah satunya adalah kurangnya memori atau aplikasi tidak support dengan gadgetnya.

Bagi pendidik, pembuatan e-modul sangat diperlukan konsentrasi yang lumayan keras baik waktu, tenaga maupun pikiran. Namun dengan tantangan era revolusi 4.0 semoga menjadi motivasi bagi kita semua selaku pendidik khususnya saya untuk terus semangat dan mengembangkan inovasi pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. Bagaimanapun juga dengan semakin pesat dan canggihnya IT tetap tidak bisa menggantikan peran guru dalam pembelajaran, utamanya pada pendidikan karakter menuju peradaban yang lebih bermartabat.

Salam Semangat...

SDM Unggul Indonesia Maju !
Maju Bersama Hebat Semua !

Aamiin.

4 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar